Debu bintang

Pasal apa yang telah kubuat
Adakah tindak tuturku sesat ?
Bersama senandung pagi ini, kuhaturkan
Sebuah kisah dari pria yang merindu bintang

Oh, dia tak s'perti pria lainnya
Ia tekun, mencintai lintang
Disaat s'mua sibuk menebus dosa
Sang pria mengumbar pintu terlarang

Pernah ia mengingat, sebuah legenda
Akan adanya astra, sang lintang yang merupa
Tiap malam, sibuk mengulik pertanda
Kerap ia tertidur, tanpa baju celana

Namun telah berpuluh tahun, ia menunggu
Tak kunjung datang lintang yang dirindu
Samar-samar di ujung usianya yang separuh masa
Sinar berbinar pancarkan garis menyala-nyala

Oh, itukah engkau! Duhai astra
Serentak ia mengangkat kaki, dengan tongkat jalannya itu
Terseok tubuhnya, tersandung ia dibawah bukit yang terhempas abu
Riang ia melihat, sang lintang kini t'lah datang

Namun lintang tak menyambut ia
Karena lintang hanya gumpalan debu belaka
Dua dasa ia menanti, dua dasa ia kecewa
Nyatanya lintang hanya debu bintang sahaja

Comments

Popular Posts