Negasi Rasa
Mungkin bukan senyummu yang kurindu
Atau suara tawa membahana yang sering kau lantunkan
Bukan juga fakta bahwa bentuk isu yang kita nikmati berbeda
Atau betapa senangnya kau membagi lagu yang serentak akan kudengar saat itu
Mungkin, rindu itu akan muncul sendiri
Bila hal hal yang rutin mendadak berhenti
Bukan soal sibuk, enggan atau menarik diri
Namun karena kebiasaan yang tertata mendadak tak sama lagi
Mungkin itu alasannya, engkau pernah berkata rindu
Sementara, setelahnya, rindu kuumbar, hingga kau tiada mengucapnya lagi
Siapa tahu, nanti saat kita bertemu, rindu bisa teratasi
Yang pasti, upayamu kuhargai
Doa dan pujianmu senantiasa kuamini
Mari, saling jaga kejujuran dan ketulusan hati
Agar tidak sesat kita nanti
Atau suara tawa membahana yang sering kau lantunkan
Bukan juga fakta bahwa bentuk isu yang kita nikmati berbeda
Atau betapa senangnya kau membagi lagu yang serentak akan kudengar saat itu
Mungkin, rindu itu akan muncul sendiri
Bila hal hal yang rutin mendadak berhenti
Bukan soal sibuk, enggan atau menarik diri
Namun karena kebiasaan yang tertata mendadak tak sama lagi
Mungkin itu alasannya, engkau pernah berkata rindu
Sementara, setelahnya, rindu kuumbar, hingga kau tiada mengucapnya lagi
Siapa tahu, nanti saat kita bertemu, rindu bisa teratasi
Yang pasti, upayamu kuhargai
Doa dan pujianmu senantiasa kuamini
Mari, saling jaga kejujuran dan ketulusan hati
Agar tidak sesat kita nanti
Comments
Post a Comment