Teruntuk lamunan yang mencandukan

Apa kabar?


Kini apa gerangan yang engkau pikirkan?
Masihkah engkau mengingat hal saat kita pernah bersama dahulu?
Atau kau tinggalkan itu semua, lalu terus melangkah maju?
Tiada kutahu, tentu saja. Engkau terlanjur kecewa
Pastilah kau merasa jenuh, melihat bingkai teleskopku terpusat kepadamu.
Pastilah engkau risih, seakan tiada hal lain yang kulakukan selain mengintaimu.
Salahkah aku yang tak kunjung berlari dan menanggalkan senduku?
Atau di satu sisi kau ingin berbagi sendu dukamu bersama aku?
Samar-samar kukenang, saat ku menemukanmu 7 milenia lalu
Kini, kau tinggi diatas sana, dan aku dibawah sini
Terpisah oleh daya tarik yang lebih besar dari gravitasi
Dan kini teleskopku telah mengabur, retak oleh masa dan dilahap kala
Selalu kusiratkan dalam tiap hematku, dalam tiap senduku, dan mimpiku, hanya untuk mengejar pertanyaan yang sama


Apa kabar?

Comments

Popular Posts